"Ada pesan?"
"Enggak bu, kapan-kapan saja saya kesini lagi. Pamit njih bu."
Malam setelah ke kampus, kami mengadakan rapat yang membahas Program Prioritas Unit Berbah B berupa pengerasan jalan yang dihadiri oleh Bu Ambar sebagai dosen pembimbing.
Setelah rapat evaluasi pengerasan jalan di Dusun Karang Banyu Urip sebagai program unggulan Unit Berbah B yang dipimpin oleh Aries selaku Kormanit, muncul perlunya berwisata. Hal ini agar dapat memulihkan kesegaran setelah capek mengurus program unggulan ini.
Ada yang mengusulkan di pantai di Gunung Kidul, di Merapi yang merupakan wisata pegunungan, dan lain-lain. Saya sebagai mahasiswa Kehutanan mengusulkan Wanagama di Gunung Kidul yang memiliki aksesibilitas yang dekat, dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 serta merupakan wisata ilmiah dan pendidikan.
Fasilitas yang dimiliki Wanagama juga lengkap seperti penginapan jika mau bermalam, catering, jelajah hutan sambil melihat koleksi tanaman hutan dari Sabang sampai Merauke, mengunjungi air terjun dan Sungai Oya yang mengalir di tepi Wanagama.
Kebanyakan sudah pernah mendengar nama Wanagama sebagai asset kebanggaan UGM, namun belum pernah menginjakan kakinya di sana. "Oke kalau begitu kita setuju besok ke Wanagama ya?" Tanya Aries.
"Setujuuuuuu.......!" Jawab peserta rapat dengan kompak.
Kami berkumpul di Balai Desa Kalitirto dan pukul 08.30 WIB rombongan KKN Berbah B meluncur menuju Wanagama. Karena aksesibilitas cukup baik dan sepanjang jalan sepi tidak ada macet, sampai Wanagama dapat ditempuh 30 menit saja.
Setelah sampai di depan Wisma Cendana, aku yang kenal dengan penjaga Wanagama langsung menemui petugas jaga. Kebetulan Pak Yanto menghampiri kami yang tahu ada tamu yang datang. "Assalamu'alaikum Pak Yanto," sapaku.
"Waalaikumsalam. Pripun Mas Parman, ada yang bisa dibantu?" Jawab Pak Yanto yang sudah mengenalku.