Setelah menghadap dan menyamaikan program KKN, Beliau berkata,"saya sih sangat mendukung program you, namun sebaiknya salah satu kegiatan dalam program itu adalah pembuatan bibit bersama masyarakat. Agar mereka memiliki kemampuan membuat bibit."
Setelah menghadap dan mendapatkan arahan-arahan dari Beliau, aku putuskan untuk sholat dhuhur dahulu karena azan sudah berkumandang. Setelah salam, aku berdoa dan mengumpulkan keberanian untuk balik ke rumah Pak Tri. Setelah sampai di rumah yang berwarna hijau, aku parkirkan motor bututku di depan rumah."Maaf bu, apa benar ini rumah Pak Tri?"
"Iya benar," jawab ibu yang sedang ngobrol-ngobrol.
Aku kenal sekali dengan suara ibu ini waktu telepon malam minggu yang lalu. Hal ini cukup meyiutkan nyaliku dan lama aku terdiam dan tidak bisa ngomong apa-apa. Tiba-tiba si ibu itu tanya lagi,"mau ketemu siapa mas?"
"E...e...Betty ada bu?"
"Oh dia lagi ke kampus," jawabnya agak tegas.
"Ya sudah bu, mohon pamit ya bu."
"Ya....eh, sampean siapa?"
"Temanya Betty bu..." Jawabku terasa terteror lagi seperti waktu di wartel.
"Namanya siapa?!!!"
"Par.....Par....Parman bu."