Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Maksud Prof Felix Tani Meminta Kompasianer Menulis Secara Anarkis?

27 Agustus 2020   21:19 Diperbarui: 28 Agustus 2020   06:25 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penulis Anarkis (medium.com)

Harapan (dan Omelan) Prof Felix Tani. 

Jelas, saya bukan penulis yang baik. Tata bahasa saya masih semrawut. Gaya penulisanpun itu-itu saja. Membosankan. Dan, saya belum bisa menjadi penulis yang Prof Felix sebut sebagai sungai, yang berinteraksi dengan aspek sekitar, yang kemudian makin kaya dan terus mengalir. Mungkin tulisan saya masih seperti 'selokan', yang terstruktur dibatasi semen keras yang mengalir dengan debit kata yang sama dari hulu ke hilir. Ini saya ambil terminologi prof Felix.  

Sayapun belum jadi  diri sendiri. Beberapa kali pula beliau mengajak kita, Kompasianer, untuk anarkhis, seperti disebut di artikel ini.  Bukan hanya itu, Prof Felix juga berharap kita itu 'kenthir' seperti pada tautan ini, dan ini. 

Nah lu...Apakah saya paham maksud Prof Felix Tani? Enggaaaaaa lah!. 

Bagaimana saya paham?. Beliau lebih banyak mengomel dan marah-marah. Dan, untuk advokasi yang lebih sukses, belia perlu mencoba membantu Kompasianer untuk memahami secara terang tentang apa itu picisan, apa itu anarkis, dan apa pula itu 'kenthir'. Entahlah, apakah kita semua harus picisan, anarkis, dan 'kenthir'  untuk jadi penulis purna? 

Eit, nanti dulu. 

Sebelum kita mengiyakan anjuran pak Doktor satu ini, saya kira kita perlu baca artikel belia yang ini dan ini ya.  Juga kita perlu baca karya penulis lain yang telah diakui sebagai tulisan yang picisan, anarkis dan 'kenthir'. Saya mengambil risiko menjadi orang yang tak pas, mengingat pak Prof Felix Tani dan oom Gege adalah para ahli filsafat.  Tapi, masa saya harus takut sih? 

Tulisan Anarkis, dan Sekaligus juga Satir.

Saya menduga bahwa apa yang dimaksud Prof Felix Tani sebagai tulisan anarkis adalah tulisan yang bebas. Tulisan yang tidak terikat pada pakem. Tulisan yang meletakkan penulisnya sebagai unit yang otonom.  

Dan rupanya ketika kita tengok Wikipedia, dugaan itu tak terlalu salah. "Penulis yang mendukung anarkisme adalah mereka yang tidak mengikuti suatu sistem filsafat politik tertentu. Mereka menolak hirarki dan mereka anti otoriter. Selanjutnya, mereka menggantinya dengan pengaturan diri tanpa tekanan. Yang penting suka". Memang deskripsi Wikipedia pendek tentang aliran anarkisme ini. Namun kita bisa mencari contoh karya penulis yang kita kenal, yang masuk kategori sebagai penulis anarkis. Kita coba lihat karya Paul Goodman, Victor Hugo dan Charles Dickens. 

Paul Goodman hidup antara 1911 sampai 1975 dan merupakan penulis kritik sosial dari Amerika.  Ia menulis dan menerbitkan puisi dan fiksinya sejak muda, jauh sebelum ia bersekolah di Chicago di Amerika. Ia juga mendirikan gestat therapy yang memuat tulisan untuk tujuan terapi psikologis. Bukunya Growing Up Absurd (1960) membuatnya dikenal sebagai filsuf dari aliran kiri baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun