Ternyata, Jimmy datang lagi.Â
Kedatangan Jimmy yang kedua terjadi minggu yang lalu. Pada jam yang sama, pasien terakhir.Â
Wajahnya tegang. Rambutnya kusut. Awut awutan. Matanya agak merah, seperti kurang tidur.Â
Kembali ia banyak diam sambil memiringkan kepalanya. Matanya terpejam ketika aku bertanya "Pak Jimmy masih mendengar suara suara?. Suara siapa, pak?".Â
Jimmy membuka mata dan ia memandangku dari ujung mata kirinya. "Ya", katanya. Suaranya keras dan ia tiba tiba berdiri dan berkata "Saya pamit".
Aku kembali tidak bisa mencatat apa apa di kartu pasiennya.
++++
Seminggu berlalu.Â
Aku tidak mengira ia hadir lagi sore ini. Jam yang sama. Urutan terakhir.Â
Ia duduk diam di kursi di depankuÂ
Sesekali mencuri curi melihat padaku dari sudut matanya.Â