Citra perempuan perokok memasuki fase industri yang menawarkan rokok spesial perempuan. Sebut saja formulasi rokok 'light' (ringan), "slim' (langsing, kecil), 'super slim' (super langsing), 'pada bentuk dan tampilan rokok.Â
Ini tentu pemasaran yang menjadikan rokok diterima oleh banyak kalangan perempuan, khususnya perempuan muda. Padahal ini adalah daya tarik yang mematikan 'Fatal Attraction".Â
Mematikan karena ini meningkatkan risiko perempuan pada persoalan dampak rokok pada kesehatan perempuan. Apalagi adanya "Light and low tar" (ringan dan rendah tar) adalah menyesatkan karena pada dasarnya rokok ini tetap membawa risiko yang sama tingginya.
Iklan rokok yang menyasar orang muda dan perempuan sangat menarik.Â
Atau lihat pula ini.Â
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dibandingkan dengan 2018 menunjukkan bahwa tren penyakit karena tembakau mengalami peningkatan secara perbedaan pada laki-laki dan perempuan.
Pada 2017, tren penyakit yang disebabkan oleh tembakau menduduki peringkat ketiga pada jenis kelamin laki-laki. Sementara pada perempuan meningkat menjadi peringkat keenam.Â
Pada perempuan, eskalasi peningatannya lebih tinggai. Artinya, perempuan mulai banyak mengalami penyakit yang disebabkan oleh tembakau. Hal itu bisa berarti perempuan telah banyak yang mulai menjadi perokok baik aktif maupun pasif.
Hal di atas menjadikan upaya untuk mengontrol makin cepatnya pertumbuhan konsumsi rokok perlu dilakukan oleh perempuan sendiri, karena kesadaran perempuan untuk melindungi kesehatannya adalah urusan perempuan.
Di Indonesia, banyak 'billboard' mengiklankan rokok terpasang dengan target kelompok perempuan muda. Rokok itu dikemas dengan menonjolkan sifat perempuan yang feminin dan menarik.Â