Mohon tunggu...
Laeli Fajriyah
Laeli Fajriyah Mohon Tunggu... -

jiwaku karang.. dan engkau adalah samudra...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Harapan Kecil di Rumah Kecil

17 November 2011   14:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:32 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Adakah semua akan kembali, Diii...???"

Lama dalam diam. Langit di sana seolah membisu untukku... melati kecil di sudut jendela kamar, menatapku heran...

Aku mengusap air mata dan berdiri. Berjalan gontai menuju almari kecil di sudut kamar, hendak menyimpan buku di tangan. Saat membuka lemari, ku lihat secarik kertas tergeletak di bawah tumpukan buku. Sejak kepergianmu, aku baru melihatnya di detik itu... aku memungutnya.

"Kita.. dua lilin yang menjadi kuat oleh sebatang nyala korek api.. lalu berdua, menerangi kegelapan di sekitar hanya dengan satu rasa: KASIH SAYANG.. Jika kelak, kau temukan satu lilin itu padam... teruslah bertahan untuk selalu terang. dalam Benderang.. Mungkin, hempasan angin akan datang dan meredam nyalamu, carilah sebatang korek. Kau masih ingat dimana kamu letakkan korek apimu itu kan?? dalam hatimu. yaa... do'amu kepada Tuhan adalah korek api itu... lalu menyalalah kembali... duniamu akan bercahaya oleh engkau sendiri. Berjanjilah untuk itu, sayang...."

aku menarik nafas dalam-dalam... dan menghembuskannya perlahan. Ku simpan secarik kertas itu ke dalam buku diary lalu meletakkannya di tengah-tengah buku lain dalam almari.

"Kita menanam benih-benih harapan.. tumbuh menjadi harapan-harapan kecil... lalu kita wujudkan dalam rumah kecil.. sederhana.. tentu saja..."

Laeli Fajriyah

di Kebumen (yang insyaAllah) semakin "Beriman", selesai ditulis 08.07, 14 November 2011.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun