Ngobrolin Coto Makassar, Kuliner Penuh Sejarah
Coto Makassar, siapa sih yang nggak kenal? Bagi pecinta kuliner Nusantara, hidangan ini bisa dibilang salah satu ikon dari Sulawesi Selatan. Bayangkan, daging sapi yang empuk dengan kuah rempah yang kaya aroma tersaji hangat di meja makan. Ditambah buras---teman setia Coto---yang bikin perpaduan rasanya makin sempurna. Ini bukan sekadar makanan, lho, tapi warisan budaya yang punya cerita panjang.
Coto Makassar sebenarnya punya sejarah yang erat kaitannya dengan masyarakat Bugis-Makassar. Dulu, makanan ini hanya dinikmati oleh kaum bangsawan dan sering dihidangkan dalam acara penting, seperti perayaan atau ritual adat. Lambat laun, Coto mulai dinikmati oleh masyarakat umum dan menjadi hidangan sehari-hari.
Yang bikin Coto unik, bukan cuma rasa atau penyajiannya, tapi filosofi di baliknya. Dalam budaya Bugis-Makassar, memasak Coto adalah lambang kebersamaan. Bahan-bahannya yang kaya rempah mencerminkan kekayaan alam Nusantara, sementara proses memasaknya yang telaten menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dalam menciptakan sesuatu yang istimewa. Jadi, setiap mangkuk Coto itu seperti membawa pesan tradisi dan kehangatan budaya.
*****
Apa yang Bikin Coto Makassar Unik Banget?
Nah, kalau ngomongin keunikan Coto Makassar, kita nggak bisa lepas dari rasa dan bahan-bahannya. Salah satu yang bikin beda adalah kuahnya yang kental. Ini bukan kuah biasa---bahan utamanya adalah kacang tanah yang dihaluskan, ditambah berbagai rempah seperti ketumbar, jintan, dan kemiri. Campuran ini bikin rasa Coto jadi kaya, gurih, dan sedikit pedas.
Selain itu, cara penyajiannya juga khas banget. Coto selalu disajikan dengan buras, lontong pipih khas Makassar. Berbeda dengan nasi atau lontong biasa, buras punya tekstur yang lembut dan rasa gurih dari santan, sehingga jadi pasangan sempurna untuk Coto.
Satu hal lagi, Coto Makassar sering dimasak dengan air cucian beras. Kalau kamu baru dengar, mungkin ini terdengar aneh. Tapi, inilah rahasia yang bikin dagingnya empuk dan kuahnya lebih gurih. Jadi, resep tradisional ini memang penuh teknik unik yang sudah teruji zaman.
*****
Kenapa Coto Makassar Masih Hits Sampai Sekarang?
Meski zaman terus berubah, Coto Makassar tetap punya tempat spesial di hati banyak orang. Bukan cuma di Makassar, tapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Bahkan, beberapa restoran di luar negeri juga sudah mulai menyajikan hidangan ini. Popularitasnya yang nggak pernah pudar membuktikan kalau rasa tradisional memang selalu punya penggemar.
Selain itu, Coto Makassar juga sering jadi pilihan utama buat acara spesial. Dari pesta pernikahan, syukuran, sampai pertemuan keluarga, hidangan ini seperti "bintang" yang nggak pernah gagal bikin suasana lebih hangat. Apalagi sekarang, dengan banyaknya resep praktis, kamu bisa bikin sendiri di rumah tanpa perlu jauh-jauh ke Makassar.
Baca juga; Rahasia Ayam Paniki, Petualangan Rasa
*****
Resep Coto Makassar Buat Dicoba di Rumah
Yuk, sekarang kita belajar bikin Coto Makassar! Tenang, gampang kok, asal ikutin langkahnya dengan sabar.
Bahan-Bahan:
- 500 gram daging sapi (bisa pakai jeroan kalau suka, tapi pastikan bersih ya)
- 3 liter air cucian beras (ambil dari bilasan kedua supaya bersih)
- 100 gram kacang tanah, disangrai lalu dihaluskan
- 2 batang serai, dimemarkan
- 3 cm lengkuas, dimemarkan
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
Bumbu Halus:
- 6 siung bawang putih
- 8 butir bawang merah
- 1 sdm ketumbar, disangrai
- 1/2 sdt jintan, disangrai
- 1 sdt merica
- 3 butir kemiri, disangrai
- Garam secukupnya
Pelengkap:
- Buras (atau lontong/nasi)
- Bawang goreng
- Daun seledri, iris halus
- Jeruk nipis
- Sambal tauco (opsional)
******
Cara Membuatnya:
1. Rebus Daging:
Rebus daging sapi di air cucian beras sampai empuk. Kalau udah matang, angkat dagingnya, potong-potong kecil, lalu sisihkan. Air rebusannya jangan dibuang, ya. Itu bakal jadi kuahnya.
2. Tumis Bumbu:
Haluskan semua bumbu, lalu tumis dengan minyak sedikit. Masukkan serai, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk. Tumis sampai harum banget.
3. Campur Kuah:
Masukkan bumbu yang udah ditumis tadi ke dalam air rebusan daging. Tambahkan kacang tanah yang udah dihaluskan. Aduk-aduk biar bumbu meresap. Masak lagi dengan api kecil sampai kuahnya agak mengental dan aromanya keluar.
4. Sajikan:
Taruh potongan daging di mangkuk, siram dengan kuah hangat. Taburi bawang goreng, seledri, dan peras jeruk nipis biar lebih segar. Jangan lupa, nikmati bareng buras biar makin mantap!
*****
Penutup: Yuk, Lestarikan Kuliner Nusantara!
Coto Makassar bukan cuma tentang rasa. Lebih dari itu, ini adalah kisah tentang budaya, sejarah, dan kehangatan yang disajikan dalam semangkuk makanan. Saat kita mencoba memasak atau menikmati Coto, kita sebenarnya sedang menjaga tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Hidangan ini juga mengingatkan kita bahwa makanan bisa jadi jembatan untuk mengenal identitas bangsa. Setiap suapan membawa pesan tentang cinta, kesabaran, dan rasa hormat pada warisan leluhur.
Jadi, kalau kamu lagi cari makanan yang "Indonesia banget," Coto Makassar adalah jawabannya. Cobalah resep di atas dan rasakan sensasi menyatukan rempah Nusantara dalam satu mangkuk. Selamat menikmati, dan jangan lupa bagikan pengalamanmu ke orang-orang tersayang!
*_@b_creative012025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI