Selagi matahari masih bersinar
Cinta yang aku miliki takkan bisa berpaling
Meskipun saat ini raga sudah milik orang lain
Namun hati ini masih milikmu
Takdir mengizinkan aku mencari cinta yang lain
Semua karena saat itu tiada kabar darimu
Aku bimbang dan ragu
Desakan ayah bunda segera menikah
Aku masih menunggu kau datang meminang
Nyatanya sampai janur kuning melambai
Kekasih hati tidak muncul
Tiada kabar darimu
Entah dimana janji setia yang sering kau ikrarkan
Melangkah ke pelaminan dengan seorang yang mencintaiku
Aku pikir mungkin setelah bersama
Cinta akan hadir
Tetapi cinta pertama
Tak pernah pudar di hati
Selalu menghantuiku
Aku masih mengharapkan hadirmu
Bahtera rumah tangga mulai karam
Bersama dengan lelaki pilihan orang tua
Kebahagiaan itu selalu diiringi derita
Sehingga berujung perceraian.
Kehidupan yang Amira alami tidak seindah dari luar. Sepuluh tahun pernikahan hanya siksaan yang selalu hadir di tengah keluarga kecilnya. Amira menikah sepuluh tahun berlalu. Menikah tanpa cinta.Â
Awalnya Amira menikah dikarenakan keinginan orang tua. Bahwa lelaki pilihan mereka adalah yang tepat buat Amira. Bukan pacarnya Si Anwar yang dari keluarga miskin tak punya apa-apa. Â Lagian masih cinta monyet. Pacaran masa SMA. Amira masih setia menunggu Anwar. Sayang umur 25 tahun sudah ada lelaki yang layak menurut orang tuanya. Setiap minggunya mampir ke rumah. Mencuri perhatian orang tuanya.
"Amira, tunggu apalagi, Hasan, anak yang baik. Anak orang kaya juga. Dia juga yang sekarang meneruskan usaha orang tuanya." Ujar Mama Mita, sambil mengelus rambut putrinya yang panjang sebahu.