"Pa, aku cantik dan glowing juga karena pake skincare, tapi pake uangku sendiri. Selama ini Mama nyisihin uang belanja buat beli itu. Uuh, jangan pelit, geh, Pa."
Kemudian aku pergi ke kamar dan membanting pintu, biarkan saja dia berangkat, aku tidak mau salim. Ya Allah, kebangetan banget, sih, papa. Juwet banget, hih. Gigiku gemerutuk menahan kesal. Awas saja, nanti malam kita pisah kamar.Â
===
Eh, aku punya ide, aku mau ngetes kesetiaan Mas Anang, sebenarnya dia pelit hanya sama istri apa sama yang lain juga.
Aku mengambil ponsel kemudian kupasang simcard baru yang kemarin beli di konter sebelah.Â
Simcard baru tersebut kemudian aku daftarkan menjadi nomor WhatsApp. Nomer tersebut yang nantinya untuk mengetes kesetiaan suami. Ahahaha ide jenius, kan?Â
Kali ini foto profil yang aku gunakan menggunakan gambarku yang paling cantik dan seksi, eits, ini pakai aplikasi, lho, jadi kameranya jahat banget. Aku yakin Mas Anang tidak akan mengenaliku bahkan mengira aku adalah Ashanty, gkgkgk.
Misi pertama, akan kukirim pesan ke dia.
[Hy, selamat pagi Babang Tampan, sedang apa?]
Hiks, coba bagaimana reaksinya.
Semenit, dua menit sampai sejam tidak ada balasan. Apa mungkin sedang sibuk. Oh iya, mungkin sedang di jalan.Â