"Makasih, ya," ujar Sya sambil memasang senyum.
Sungguh, senyum Sya menawan sekali, hingga membuat mata Darru tak berkedip.
"O, iya, kita belum kenalan. Kenalin, nama aku Mohamed Darru Kristian. Panggil aja, Darru." Lagi-lagi Darru menyodorkan tangannya, mendekati tangan Sya.
"Oh, salam kenal, Darru. Aku Syaheela Assyifa. Panggil aja, Sya," ucap Sya sambil menyatukan tangan mengerucut di depan dada, lambang tak mau bersentuhan dengan Darru.
"Oke, baiklah. Salam kenal yah, Sya."
"Dar, kamu nemuin dompetku di mana?"
"Di pasar. Jadi, gini ceritanya ... tempo hari, setelah kamu ninggalin tempat itu, aku bergegas pergi. Lalu, ada anak SMA manggil dari belakang. Dia bilang 'Mas, dompetnya jatoh.' aku noleh, pas diliat, di dalemnya ada KTP kamu."
"Makasih banyak, yah. Udah mau balikin." Lagi-lagi, Sya melelehkan gurat senyum memesona.
"Aku susah nemuin rumah kamu, Sya. Katanya pada gak tau. Akhirnya, aku tanya pak RT, deh."
Jantung Darru makin berdegup kencang. Seperti hampir mau pecah rasanya. Tak kuat ia berlama-lama di dekat Sya.
Tiba-tiba hening.
"Suara ngaji kamu bagus banget, Sya. Masya Allah," ujarnya memecah hening.
"Iya, Alhamdulillah ... aku bisa murottal."