*Sekolah (bila anak sekolah)/bulan            =Rp. 50.000 s/d 1.000.000
*kesehatan /bulan                    = Rp. 25.000 s/d tak terbatas
——————————————————————————————————-
Dengan berpatokan UMR DKI http://sariful.com/umr-2012-untuk-daerah-dki-jakarta-depok-bogor-tangerang-bekasi-dan-daerah-lainnya-di-indonesia.html
Dan dua hal yang bertanda bintang tidak di tanggung lagi oleh satu keluarga tersebut maka kebutuhan hidup sebesar Rp.1.496.000 masih dapat dipenuhi dari standar UMR DKI sebesar Rp.1.529.150 sedangkan UMR DKI berlaku bagi pekerja yang masih single, masih ada tunjangan bagi yang berkeluarga sehingga THP bisa mencapai Rp.1,8 jt – Rp.2 jt.
Catatan perhitungan tersebut tidak saya tambahkan adanya kebutuhan tersier yaitu layanan blackberry, cicilan hp blackberry, pulsa, dan ROKOK.
Catatan perhitungan BBM yang saya gunakan adalah pada saat BBM tidak disubsidi sehingga saya ambil nilai Rp.7000 sebagai patokan tertinggi 1-3 tahun ke depan.
Catatan perhitungan ini menggunakan harga beras kualitas baik, dan patokan pemakaian 3 liter adalah patokan yang digunakan kepada profesi salesman dan marketing yang memiliki keluarga. Sehingga apabila pekerja kantoran dan memiliki daerah yang dekat kantor biaya lebih murah.
Yang menjadi pertanyaan lebih neolib mana?
Subsidi atau yang tidak perlu di subsidi tetapi pemanfaatan keuntungannya di kembalikan ke masyarakat SEPENUHNYA untuk kesejahteraan masyarakat?
Menyejahterakan bisa dilakukan dengan menaikkan DAYA BELI masyarakat, dan kemampuan ekonomi masyarakat, bukan memurahkan bahan pokok dan menyusahkan petani menikmati harga. Karena memurahkan bahan pokok, berarti adalah impor, sehingga hanya baik untuk di satu sisi (pembeli) namun mencekik sisi lain (produsen/petani/peternak).