Saat HT memahami bahwa demokrasi itu sistem kufur, HT menyatakannya dengan lantang dan jelas. Ketika HT membahas bagaimana persekongkolan para penguasa, termasuk Raja Saud dengan Inggris untuk memberontak kepada Khilafah, HT menjelaskannya dengan jelas, dan tidak ada kesamaran sedikitpun. Siapapun kita, bisa membaca itu dengan sangat gambalng dalam kitab Kaifa Hudimat Al-Khilafah (Bagaimana Khilafah Dihancurkan?).
Pernyataan bahwa HT adalah Khowarij dengan ciri menggunakan dalil tidak pada tempatnya dan aktivis HT hanya bersandar pada pemimpin mereka yang jahil, maka pernyataan ini lebih dekat dengan propaganda hitam, daripada diskripsi fakta yang sebenarnya. Dalam hal ini, kami tidak akan membantahnya, tetapi cukuplah kami katakan silahkan baca kitab-kitab HT, apakah pernyataan itu benar adanya atau hanya propaganda. Sungguh sangat disayangkan, jika ada orang yang tak pernah membaca apalagi mengkaji suatu kitab tertentu, tetapi mengatakan bahwa kitab tersebut ngawur dan ditulis oleh orang yang jahil.
Apakah Syeikh Taqiyuddin orang yang jahil? Memang, beliau bukanlah orang yang ma’sum, juga bukan orang yang luput dari salah dan dosa. Tetapi menyatakan beliau adalah orang jahil, itu seperti anak SD yang tak naik kelas, tetapi meremehkan keilmuan seorang profesor. Syeikh Taqiyuddin dan juga syabab HT tidak pernah berdakwah untuk mencari pengakuan, tetapi sekedar informasi saja, bahwa Syeikh Taqiyuddin merupakan Syeikh lulusan Al-Azhar, bahkan baru-baru ini di situs resminya Al-Azhar, beliau disebut sebagai salah satu alumnus yang tergolong sebagai ulama’ul ummah.
Kemudian tentang HT yang selalu mengoreksi pemimpin yang melanggar syariah dan mengkhianati umat, maka ini bukanlah ciri Khowarij. Aktivitas ini merupakan amanah yang dipikul oleh para ulama, dalam sejarah Islam yang panjang. Ulama-ulama seperti Imam Ahmad Bin Hambal, Imam Syafi’i, Imam Ibnu Taimiyah, dan ulama-ulama yang lain, mereka adalah orang yang berada di garda terdepat untuk mengoreksi dan meluruskan pemimpin yang menyimpang dari syariah.
Saat ini, para pemimpin, dalam sistem demokrasi dan sistem kerajaan, bukan hanya menyimpang dari syariah, tetapi secara terang-terangan menentang dan melawan Islam. Maka HT dan para aktivisnya, telah berjanji kepada Allah, untuk berada di garda terdepan untuk meluruskan mereka, dan mengubah tatanan demokrasi dan kerajaan, menjadi Khilafah yang mengikuti jala kenabian. Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Khowarij atau bukan. Isu Khowarij, saat ini, sebenarnya hanyalan jualan dari kelompok tertentu untuk menghabisi umat Islam yang sedang memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah di muka bumi ini.
Wallahu a’lam.
Oleh: Ust. Choirul AnamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H