Kedelapan, kelompok Khawarij selalu berupaya untuk berdalil dengan dalil-dalil yang mutasyabih (belum jelas dan masih samar) baik dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits, serta meninggalkan dalil-dalil yang muhkam (jelas dan pasti), sebagaimana hal itu memang kebiasaan para pengusung kesesatan.
Benarkah HT Khowarij? Untuk memahami hal ini, kita akan mengkaji fakta Khowarij dan faka HT itu sendiri, dengan begitu kita dapat menilai HT secara objektif.
Sedangkan ciri-ciri Khowarij yang lucu-lucu tidak akan dibahas dalam tulisan ini.
Apa itu khowarij?
Secara bahasa Khawirij (Arab: خوارج) berarti "Mereka yang Keluar".
Secara istilah, Khowarij adalah istilah untuk kelompok dalam Islam yang awalnya mengakui kekuasaan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, lalu menolaknya. Mereka dinamakan Khowarij disebabkan karena keluarnya mereka dari dinul Islam dan pemimpin kaum muslimin (Khalifah).
As Syahrostaany berkata: “Khowarij adalah setiap orang yang memberontak terhadap Imam (Khalifah) yang benar yang telah bersepakat atasnya jamaah (muslimin) dinamai Khowarij, baik memberontak di masa-masa shahabat terhadap pemimpin-pemimpin yang baik (Khulafa’ur Rasyidin) atatu yang setelah mereka terhadap para Tabi’in (yang mengikuti shahabat) dengan baik dan para pemimpin (Khalifah) pada setiap zaman.”
Khowarij pertama muncul pada waktu Perang Shiffin ketika Sayyidina Ali dan Sayyidina Muawiyah menyetujui penunjukan dua orang hakim penengah guna menyelesaikan konflik diantara keduanya. Mereka berkumpul disuatu tempat yang disebut Khouro (satu tempat di daerah Kufah). Oleh sebab itulah mereka juga disebut Al-Khoruriyyah.
Sebenarnya sampai saat itu mereka adalah para pendukung Sayyidina Ali, namun kemudian secara tiba-tiba mereka berbalik ketika berlangsungnya peristiwa tahkim, dan berkata kepada kedua kelompok tersebut,”Kalian semuanya telah menjadi kafir dengan bertahkim kepada manusia sebagai ganti bertahkim kepada Allah diantara kalian.”
Beberapa waktu kemudian mereka makin menjadi orang-orang yang sangat ekstrim dalam pendapat-pendapat mereka dan sangat jauh melampaui batas. Dan karena watak mereka itu lebih cenderung kepada kekerasan, maka mereka menyerukan memerangi setiap orang yang berlawanan dengan mereka dan melakukan pemberontakan bersenjata terhadap Khilafah (yang menurut mereka tidak sah). Oleh sebab itu, untuk waktu yang lama sekali mereka telah membangkitkan keonaran dimana-mana dan lebih cenderung membunuh dan menumpahkan darah.
Adapun pokok-pokok pikiran mereka adalah :
Pertama, Mereka mengakui keabsahan Kekhilafahan Abu Bakar dan Umar. Adapun Kekhilafahan Utsman menurut mereka telah menyimpang dari keadilan dan kebenaran, terutama pada akhir masa kekhilafahannya. Karena itu, menurut mereka, beliau selayaknya dibunuh atau dimakzulkan.