Kami kemudian tertawa sambil memasuki toilet, setelahnya masuk ke bilik berbeda. Lega rasanya setelah melepaskan yang tadi mengganjal. Gue berdiri lagi dari kloset dan membuka kunci pintu. Loh, ini pintu kenapa jadi nggak bisa buka?
"Lova?" panggil gue.
"Kenapa, Rin?" sahut Lova dari bilik paling ujung. Kalau nggak salah dia masuk ke bilik yang dekat dinding tadi.
"Pintu bilik tempat gue kok nggak bisa dibuka ya?"
"Masa sih?"
Nggak lama terdengar pintu bilik terbuka, mungkin itu yang ditempati Lova.
"Tolong lihatin dong, Lov," pinta gue.
Lova nggak nyahut lagi setelah itu.
"Lova? Lo masih di luar, 'kan?"
Hening. Suara Lova nggak terdengar lagi. Perasaan jadi nggak enak. Nggak mungkin dia ninggalin gue sendirian terkunci di dalam sini.
"Lova?" panggil gue lagi mulai panik sambil menggedor pintu.