Kuraih tas biru-ku yang ada di kursi belakang. Kulihat di layar, Fanny memanggil…
Belum
sempat kutekan tombol hijau untuk menjawab, tiba-tiba sebuah bus dengan
kecepatan tinggi dari arah berlawanan melaju ke arahku, cahaya putih lampu
depannya menyilaukan mata, sebelum sadar apa yang terjadi bus tersebut
menghantam mobil. Crash! Kecelakaan tak terhindarkan.
Hiruk
pikuk lalu lintas terhenti, dan dering HP itu masih terdengar.
“Kriiing...”
Sempat
dicetak di kumpulan cerpen: ‘Antologi Orange’ published by ngerumpi.com
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!