Mohon tunggu...
Lazarus Djami
Lazarus Djami Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adakah Engkau Memiliki Kasih dan Pengharapan? - I Tesalonika 1:1-3

13 Juni 2023   04:50 Diperbarui: 13 Juni 2023   05:15 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibadah, Kamis 8/06.2023

Maujawa, - 

Baca: I Tesalonika 1:1-10                                   12 PENGAKUAN                                    Maujawa, 30 April 2023

(Ulta Naomi Ie 64 tahun)

Ny. R. 37;5

Nats: I Tesalonika 1: 2-3

"2 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. 3  Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita."

Temah: ADAKAH KAU MILIKI KASIH DAN PENGHARAPAN ?

Saudara-saudarku yang kekasih di dalm kasih Tuhan kita Yesus Kristus!

Jika Paulus, Silwanus dan Timotius menyampaikan salam bagi sidang Tuhan di Tesalonika, maka baiklah kami pun menyampaikan salam kami kepadamu sidang Tuhan di Maujawa, "....yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu."

Sekiranya salam ini menjadi pembuka dan  dasar peribadatan kita pagi ini sehingga dengan penuh kerinduan kita boleh datang kepada Tuhan pagi hari ini.

Saudara-saudaraku,

Mengapa Salam itu disampaikan? Ada apa/bagaimana sikap hidup orang-orang Tesalonika?

Salam itu juga menjadi peneguhan/kekuatan hasil dari sebuah pelayanan

Kita dengar dan tahu dari surat ini bahwa orang-orang Tesalonika pad awalnya sama dengan kita dahulunya, peyembah berhala, belum percaya Yesus, (ayat 9)

" ....dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah

untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,"

Nats kita ayat 2

"2 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.

Kami (Paulus, Silwanus dan Timotius)

Selalu : setiap kali mereka berdoa

Ada kesenangan, ada kegembiraan yang terjadi dalam pelayanan mereka, dan ini disebut sebagai buah pemberitaan.

Maka ketika ada kesenangan, di sana ada ucapan syukur yang berlimpah dalam segala doa.

Apakah saudara-saudara-saudara selalu juga di ingat dalam doa-doa semua hamba Tuhan, atau sebaliknya apakah saudara-saudara juga telah menyebut pelayan-pelayanmu dalam doa-doamu?

Jika tidak/belum, mengapa? Apakah tidak ada hasil? Apakah khotbah itu tidak baik? Hanya dua alasan mengapa kita tidak saling mendoakan:

1. Pelayan/Khotbahnya tidak baik

Domba-doma Juga tidak akan berdoa, mungkin karena isi khotbah terlalu keras, seolah-olah hanya menunjuk pada satu diri (maka sikap -- jengkel dan tidak berdoa untuk pelayannya)

Atau setidaknya, sebutkan nama pelayananmu setelah ia melakukan khotbah hari ini, karena ia telah memberi diri untuk memberikan pelayanan hari ini.

2. Tidak ada buah pertobatan dari sidang (kehidupan sidang hanya bikin kesal gembalanya saja, - ya mungkin pertama, kedua masih ia berdoa untuk pertobatannya, tetapi selebihnya karena sudah tidak mau diatur, maka gembala itujuga tidak lagi mau berdoa untuknya)

Ayat 3

3  Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita."

Inilah dasar ucapan syukur dan mengapa Paulus mengingat sidang Tuhan di Tesalonika dalam doa-doanya?

Sedikit tidaknya ada 2 hal yang dikatakan dalam Firman Tuhan tentang keadaan (pekerjaan iman/percaya) Tesalonika kepada kita:

1. Usaha kasihmu dan 

2. Ketekunan pengharapanmu

Saudara-saudaraku yang kekasih,

1. KASIH,...

Orang-orang Tesalonika tidak cukup dengan apa yang pernah dilakukan, mereka terus berusaha menemukan, memperbaiki, berbuat hal yang baru dalam kasih. Orang-orang Tesalonika pun tahu kasih yang mana yang mereka lakukan,

Bukan kasih berdasarkan cara hidup yang lama, yang dulu yang mereka wariskan dari nenak moyang mereka, tetapi kasih yang berkenan kepada Allah, kasih yang diajarkan oleh rasul-rasul. Sebab tanpa kasih semua tidak ada faedahnya,

(I Kor 13:1-3)

"1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku."

Dan ini yang terus diusahakan (diperbaiki) oleh orang-orang di Tesalonika, di mana kasih yang belum dilakukan dengan tidak benar.

Sebab mereka sadar betul (sebagai orang berdosa) bahwa mereka bisa saja berubah dalam motivasi, dalam melakukan sesuatu hal tanpa kasih. Mereka terus bergumul, merenungkan,

I Kor. 13:4-6

" 4Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 6  Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran."

Maka, mari kita periksa diri masing-masing, renungkan apakah kita sudah melakukan sesuatu kepada,..

Dasarnya kasih?

Lakukanlah dengan hati yang ikhlas, lakukanlah dengan rajin; tunjukkan kemurahanmu, lakukan dengan sukacita. Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Janganlah kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. (Rom 12:8-11)

2. KETEKUNAN PENGHARAPAN

 

Dari mana Pengharapan itu ada?

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (Rm 5:3-5)

Saudara-saudaraku,

Pengharapan membuat kita akan semakin kuat di dalam Tuhan, karena itu

teruslah berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima untuk menerima kemuliaan Allah. (Rm 5:2)

Sehingga, Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Rm 12:12)

Apa isi dari Pengharapan itu?

"oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil," (Kol 1:5)

  • Dasar Pengharapan adalah Allah (Roma 15:13)
  • Pengharapan akan kebangkitan daging, (Kis. 24:15)
  • Penyelamatan dari kematian kekal (2 Kor, 1:10)
  • Untuk menerima kemuliaan Allah (Roma 5:2) untuk memperoleh bagian seperti seorang pembajak (I Kor. 9:10)
  • Untuk tekun dan penghiburan (Roma 15:4)

Karena itu saudara-saudaraku,

Sebelumnya, kita hidup tanpa pengharapan, tetapi sekarang hidup dalam pengharapan (Ef. 2:12)

Maka, Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, (Efesus 1:18)

Darimana engkau tahu bahwa engkau mempunyai pengharapan?

"....Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil," (Kolose 1:5) karena itu janganlah malsa mendengar Injil.

Amin,....

(LDJ)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun