Tak ada hati, tak ada cinta, oh
Selama ini
Kau hanya ingin permainkan perasaanku
Tak ada hati, tak ada cinta
Apa salahku? (D'Masiv-Apa Salahku).
** Â Â
Deretan pintu kaca private room menarik matanya untuk terus memandang. Sesal menghinggapi kemudian. Nanda dihadapkan pada pemandangan pahit. Sepasang tulang rusuk yang tak tertukar kini menyatu.
Nanda terus berjalan. Berusaha mengusir bayangan itu dari kepalanya. Apa lagi sekarang, ya Tuhan? Ditinggal menikah dua kali, sudah. Diselingkuhi, sudah pernah. Diberi harapan palsu oleh ibu satu anak, ya beginilah rasanya.
"Selamat sore, Pak Nanda. Silakan duduk."
Sapaan klien bisnisnya hanya dijawab sambil lalu. Pria berdasi Hedva itu terenyak di kursi. Gagal fokus saat si klien memperlihatkan rancangan pameran berlian yang akan diadakan dalam waktu dekat.
"Pak Nanda, ini katalognya. Untuk venue, kita akan memakai..."