Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Diplomasi Makan Siang

16 April 2020   06:00 Diperbarui: 16 April 2020   06:10 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku rindu

Perlahan Bunda Manda mengangkat kepala. Kedua tangannya saling remas. Dari balik selimutnya, Ayah Calvin menumpuk rasa penasaran. Pastilah monolog ini masih ada lanjutannya.

"Calvin, kau ayah yang baik untuk Silvi. Kaulah ranting terindah yang pernah kutemui...ah, kenapa aku seperti Fikri yang melamar Fisha di Air Mata Surga?" Tanpa sadar Bunda Manda mengutip quotes dari sebuah film.

Embun beku menetesi hati. Ya, Tuhan, bolehkah ia memeluk Bunda Manda? Mendengar semua kata-katanya, melihat bulir bening di pipi, Ayah Calvin ingin memeluknya.

Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh kuingin kau tahu
Ku tak bisa hidup tanpamu
Aku rindu
(D'masiv-Rindu Mati).

**   

Siangnya, kebahagiaan dan keharuan itu luruh. Berganti amarah dan kecemasan. Berawal dari telepon masuk di iPhone Ayah Calvin.

"Ayah, Silvi tersesat..." kata sebuah suara yang sangat dirindukannya.

Persetan dengan flu. Peduli amat dengan tubuh yang menjerit protes. Segera saja Ayah Calvin menyambar kunci mobil.

"Kamu dimana, Sayang? Coba beri tahu Ayah." Perintahnya.

Tak kedengaran suara Silvi di seberang sana. Hanya ada deru kendaraan di latar belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun