Mungkin Bunda Manda bisa berpura-pura dingin untuk menyembunyikan kekhawatiran. Lain halnya dengan Silvi. Penyintas gangguan belajar itu menangis keras. Berulang kali dia memanggil Ayahnya. Perlu usaha keras bagi Ayah Calvin untuk menenangkan Silvi.
"Ayah nggak apa-apa, Sayang...Ayah nggak apa-apa." Ia berujar menenangkan, mengatasi kerasnya tangisan Silvi.
Hari itu, Silvi bolos sekolah. Seharian ia menempel rapat di sisi sang ayah. Di rumah Opa Hilarius bukan hanya Ayah Calvin yang patah hati, tetapi Silvi juga merasakannya.
"Aku mau Ayah! Aku mau Ayah! Aku mau Ayah Calvin!" Silvi berteriak ketakutan seraya menarik rambutnya.
Antara memulihkan kondisi tubuh dan menenangkan Silvi sungguh susah. Obat-obatan itu membuat Ayah Calvin mengantuk. Sebentar-sebentar ia jatuh tertidur. Lelapnya tak pernah tenang karena Silvi. Tak tahukah Silvi bila Ayahnya jatuh sakit karena p
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H