Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ayah Menyayangiku Selamanya

14 April 2020   06:00 Diperbarui: 14 April 2020   06:28 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Manda, aku mencintaimu."

"Apa?" teriak Bunda Manda, pura-pura tak mendengar.

"Aku mencintaimu."

Gerungan blender mengeras. Mengerjai Ayah Calvin boleh juga.

"Apa? Aku tidak dengar. Bicaralah yang jelas, Calvin."

"Amanda Zita Tedjokusumo, aku mencintaimu!"

Suara bass itu naik beberapa oktaf menjadi teriakan. Bunda Manda terperangah. Ini di luar kebiasaan Ayah Calvin. Ia nyaris tak pernah berbicara keras.

Bak! Buk! Bak! Buk!

Bunyi aneh apa itu? Datangnya dari kamar Silvi. Lupakan sejenak orderan katering. Persetan dengan daging panggang. Tergesa Bunda Manda dan Ayah Calvin berlari ke arah kamar putri mereka.

Dada Ayah Calvin bagai ditimpa batu bata. Buku-buku jari Bunda Manda memutih. Persis di depan mata mereka, Silvi tengah membentur-benturkan kepala ke pintu lemari. Semakin keras benturannya. Paras cantiknya menyisakan kesedihan.

"Ayah tinggal-tinggal aku! Ayah tinggal-tinggal aku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun