Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah Special Part] "Forget, an Excess of Phlegm"

4 Desember 2019   06:00 Diperbarui: 4 Desember 2019   06:03 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa sedihnya aku karena Papa menggeleng tegas. "Papa sibuk. Harus siapkan materi meeting untuk besok."

Aku mengekorinya masuk ke dalam. Kudengar suara pintu utama ditutup pelan. Pastilah Ayah yang melakukannya.

"Pa, ayolah ...aku mau tidur sama Papa!" rengekku seraya menarik-narik jas Papa.

"Nggak bisa. Kalau kamu tidur sama Papa, yang ada Papa terganggu." Kata Papa kesal.

Aku mengerjap. Jadi, aku pengganggu ya? Sungguh, kata-kata Papa membuatku tersinggung.

"Adica, dia hanya ingin tidur bersamamu. Beberapa malam lalu, Silvi mimpi buruk. Dia takut tidur sendiri."

Tanpa diduga, Ayah telah berdiri di belakangku. Kedua lengannya memeluk pundakku lembut.

"Ya sudah. Kamu saja yang menemaninya. Kamu, kan, tidak sesibuk aku." Nada suara Papa semakin dingin.

"Aku sakit, Adica. Aku takut Silvi tidak nyaman tidur bersamaku."

Tetap saja Papa tak mau mengerti. Aku mengejarnya ke kaki tangga pualam. Kakiku melompati anak tangga dua-dua sekaligus. Samar kudengar tapak kaki berderap pelan di belakang.

"Papa ...Papa, buka pintunya! Aku mau tidur sama Papa!" seruku, mengetuk-ngetuk pintu coklat berpelitur itu dengan kalut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun