Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah Special Part] "Forget, an Excess of Phlegm"

4 Desember 2019   06:00 Diperbarui: 4 Desember 2019   06:03 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Forget, An Excess of Phlegm

-Fragmen Silvi


Malam itu, waktu aku masih kecil, aku ingin sekali tidur bersama Papa. Kutunggu deru mobil Papa di bibir teras. Selamat tinggal PR-PR itu. Selamat datang kebebasan menjelang tidur.

Ayah berdiri di sampingku. Aku tak begitu peduli. Agak aneh juga, Ayah yang tengah sakit mau menemaniku di ruang terbuka begini. Udara malam begitu dingin. Angin nakal meniup rambutku hingga menutupi mata. Tanpa diminta, Ayah merapikan rambutku. Menyelipkan helai-helainya ke belakang telinga.

Desau angin berubah menjadi hujan. Aku bergeming ketika Ayah mengajakku masuk.

"Kita bisa tunggu Papa di dalam, Sayang." Bujuk Ayah lembut, lembut sekali.

"Nggak mau! Aku mau tunggu Papa pulang!" tolakku kasar.

Hujan menderas. Saat berpaling, kulihat wajah Ayah jauh lebih pucat dari sebelumnya. Lagi-lagi aku acuh. Salah sendiri Ayah nekat menemaniku di sini. Sok kuat, padahal Ayah sakit-sakitan juga.

Mobil Papa meluncur mulus. Mengabaikan ujaran Ayah, aku berlari riang ke halaman. Papa memelukku singkat.

"Pa, aku mau tidur sama Papa." Pintaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun