Calvin maju ke kaki ranjang. Digenggamnya tangan Revan sambil bertanya.
"Revan, tadi kamu sarapan sama siapa?"
"Reinhard dan Rinjani."
Ah, dugaannya benar. Sekali lagi Calvin menatap tajam Reinhard dan Rinjani. Yang ditatap mulai merasa insecured.
"Oh, I know!" seru Rossie seraya menepuk keningnya. Mereka semua memandangnya tak mengerti.
"Ingat kan, apa kata dokter? Revan bisa begini karena makan makanan kadaluwarsa dan sisa masker."
Wajah Reinhard dan Rinjani sepucat tembok. Berpasang-pasang mata menusuk mereka. Ada kemarahan terselubung dan menuntut pertanggungjawaban dalam tatapan itu.
"Kenapa sisa masker pembersih wajah bisa ada dalam menu sarapan, Rein?" tanya Calvin lembut.
"Bukan...bukan aku, itu maskernya Rinjani."
"Enak aja! Idenya dari kamu!"
Mereka saling menyalahkan. Abi Assegaf dan Ummi Adeline menengahi. Revan kini mengerti penyebab semua keganjilan tadi pagi. Hatinya sedih, marah, bercampur tak percaya.