Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Tentang Cattleya yang Menangis

24 September 2019   06:00 Diperbarui: 24 September 2019   06:04 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, kamu terlalu cinta pada Calvin. Aku tahu itu."

Aku tergugu. Air mataku berjatuhan. Sejak kakinya diamputasi, Jose menjadi kasar dan pemurung. Satu-satunya yang bisa membuatnya tersenyum hanya Arini.

"Aku mencintaimu, Jose." kilahku. Aku berusaha semampuku untuk membahagiakan hatinya.

"Kamu hanya mencintai Calvin Wan! Mengaku saja Al..."

"Ayah, Bunda, jangan bertengkar lagi!"

Arini terisak tertahan. Ia keluar dari kamarnya sambil memegang erat boneka beruang. Perhatian kami teralih. Aku dan Jose adu cepat menghampiri Arini. Aku dengan kedua kakiku, Jose dengan kursi roda otomatisnya.

Allah rupanya memudahkan Jose. Dia duluan yang berhasil merengkuh Arini ke dalam dekapannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun