Bibir Alea melengkung membentuk seleret senyuman. "Kamu aneh sekali ya, Calvin. Kamu memasak makanan yang tidak ingin kamu makan. Waktu ikut kursus masak, seorang chef pernah bilang padaku. Jangan pernah memasak makanan yang tidak mau kita makan."
"Ini konteksnya berbeda, Alea. Bukan tidak mau, tapi tidak boleh. Kaitannya dengan aturan agama. Seperti kamu, kan? Tadi kamu mual mencium aroma daging babi. Kamu mual karena sejak kecil terpapar doktrin kalau babi itu haram. Betapa kuat doktrin mempengaruhi diri seseorang."
Aku setuju dengan Calvin. Doktrin memberikan sugesti yang luar biasa kuatnya. Selesai membungkus makanan, kulambaikan tangan melepas Calvin dan Alea. Mereka pergi menembus pagi berhujan.
** Â Â
Andai kau tahu
Di sini 'ku merindu kamu
Merindu karena 'ku tak mampu
Bertahan untuk tak memilikimu
Kau yang selalu ada di dekatku
Kau sahabatku, haruskah 'ku menunggu
Hingga kau mengerti rasa hati ini?