Dua Malaikat Merah
Pernikahan Ayah Calvin dan Bunda Alea makin dekat. Kesibukan nyata terlihat di dalam dua keluarga. Kian dekat hari H, kian gencar Paman Adica menggoda Ayah Calvin.
"Sudah latihan, mr. Phlegm? Awas, nanti kamu salah sebut nama." Katanya di suatu sore berawan.
Lain lagi Paman Revan. Pria Manado Borgo itu menyemangati Ayah Calvin. Diyakinkannya Ayah Calvin yang meragu, bahwa keputusannya sudah benar.
"Alah, sok bijak. Kau sendiri tidak menikah lagi, Revan." kritik Paman Adica tajam.
Kilat aneh terpancar di mata biru Paman Revan. Kedua tangannya terkepal.
"Pilihanku untuk tidak menikah demi fokus mengurus Silvi. Toh Calvin dan Alea menikah karena amanat Sivia." Paman Revan berkelit dari kritikan Paman Adica.
"Hmmmm...jadi, kau tidak mencintai Alea?" selidik Paman Adica, berbalik menatap Ayah Calvin.