Sisa perjalanan terlewati dengan cerita-cerita dari Bunda Alea. Mantan gadis Sunsilk itu menceritakan tentang menyerahkan hati. Kepercayaan lahir dari sikap penurut, bukannya rasa takut. Menyerahkan hati sama saja memberi kepercayaan. Memberi kepercayaan ahrus dilakukan tanpa rasa takut.
** Â Â
"Gabrieeeel!"
"Jose!"
Silvi, Sharon, dan teman-teman sekelas berlari menyambut Jose. Hanya Adi yang tidak bergerak dari bangkunya. Jose kaget bercampur senang dipeluk kawan-kawanya.
"Kamu udah sehat lagi, kan?" Sharon menanyai Jose, matanya berbinar bahagia.
Pertanyaan kurang tepat, pikir Jose. Tak ada lagi kata sehat dalam kamus hidupnya. Seharusnya Sharon bertanya, apakah Polisitemia vera sudah tidak nakal lagi? Tetapi Jose bersikap bijak dengan mengiyakan saja.
"Gabriel, kamu pasti sehat. Kelas kita beda kalo nggak ada kamu." ungkap Silvi penuh harap.
Semua anak mengangguk mengamini. Dering bel masuk memaksa mereka menyudahi aksi lepas rindu.
Ms. Erika berjalan masuk kelas. Spontan anak-anak menahan napas. Bukankah Matematika pelajaran terakhir? Pelajaran pertama adalah Bahasa Inggris.
Tidak, mereka keliru. Ternyata Ms. Erika datang bersama seorang anak laki-laki berambut rapi. Rasanya mereka tak pernah mengenal anak itu.