Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Calvin, Jose, Alea] Murid Baru

8 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 8 Juli 2019   06:12 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisa perjalanan terlewati dengan cerita-cerita dari Bunda Alea. Mantan gadis Sunsilk itu menceritakan tentang menyerahkan hati. Kepercayaan lahir dari sikap penurut, bukannya rasa takut. Menyerahkan hati sama saja memberi kepercayaan. Memberi kepercayaan ahrus dilakukan tanpa rasa takut.

**   

"Gabrieeeel!"

"Jose!"

Silvi, Sharon, dan teman-teman sekelas berlari menyambut Jose. Hanya Adi yang tidak bergerak dari bangkunya. Jose kaget bercampur senang dipeluk kawan-kawanya.

"Kamu udah sehat lagi, kan?" Sharon menanyai Jose, matanya berbinar bahagia.

Pertanyaan kurang tepat, pikir Jose. Tak ada lagi kata sehat dalam kamus hidupnya. Seharusnya Sharon bertanya, apakah Polisitemia vera sudah tidak nakal lagi? Tetapi Jose bersikap bijak dengan mengiyakan saja.

"Gabriel, kamu pasti sehat. Kelas kita beda kalo nggak ada kamu." ungkap Silvi penuh harap.

Semua anak mengangguk mengamini. Dering bel masuk memaksa mereka menyudahi aksi lepas rindu.

Ms. Erika berjalan masuk kelas. Spontan anak-anak menahan napas. Bukankah Matematika pelajaran terakhir? Pelajaran pertama adalah Bahasa Inggris.

Tidak, mereka keliru. Ternyata Ms. Erika datang bersama seorang anak laki-laki berambut rapi. Rasanya mereka tak pernah mengenal anak itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun