"Kalau sedang tidur begini, dia makin tampan ya." komentar Bunda Alea.
Ayah Calvin hanya tersenyum. Membelai pelan tangan Jose yang terasa dingin.
"Mirip kamu." lanjut Bunda Alea, mengedip cantik.
Sontak Ayah Calvin memutar tubuh menghadap calon istrinya. Mata wanita itu berbinar nakal. Diangkatnya smartphone berlogo apel ke depan wajah Ayah Calvin. Sebuah foto terlihat jelas.
"Jose mencuri potretmu saat sedang tidur. Pose tidurmu manis juga,"
Pria berjas hitam itu terbelalak. Ingin marah, tapi tak bisa. Joselah yang melakukannya. Ayah Calvin sangat sensitif bila berurusan dengan foto diri dan privasi. Sebaliknya, dia pun sulit sekali marah pada orang-orang spesial di hatinya.
Bunda Alea tertawa melihat kegusaran tunangannya. "Ini tidak berbahaya, Calvin. Biasalah, anak-anak."
"Iya..."
"Kamu benar-benar seperti malaikat saat terlelap begini. Tenang, damai, innocent..."
"Totally wrong, Princess. Memangnya ada malaikat yang tidur? Bukankah tiap waktu malaikat berbakti pada Tuhan?"
Sibuk dengan dunia mereka sendiri, Ayah Calvin dan Bunda Alea tak menyadari sesuatu. Nyatanya Jose tak tertidur. Dia masih bisa mendengar suara-suara bernada riang di dekatnya. Belum pernah Ayahnya terdengar sebahagia itu. Bunda Alea, ya Bunda Alea melukiskan pelangi di setiap lembar harinya.