Turun dari mobil, Ayah Calvin dipeluk erat seorang siswa disabilitas grahita. Anak itu membasahi jas mahal yang dikenakan Ayah Calvin dengan ingusnya. Ayah Calvin hanya tersenyum, mengusap-usap kepala anak itu, dan melepas pelukannya dengan lembut. Ia berjalan menuju ruang musik.
Masih ada waktu setengah jam sebelum kelas dimulai. Ayah Calvin menunggu sambil bernyanyi dan bermain piano.
Oh, tiada yang hebat dan mempesona
Ketika kau lewat di hadapanku
Biasa saja...
Waktu perkenalan lewatlah sudah
Ada yang menarik pancaran diri
Terus mengganggu
Mendengar cerita sehari-hari
Yang wajar tapi tetap mengasyikkan
Kini terasa sungguh