"Salam...hanya sekedar berbagi! Calvin Wan berbagi!" Jose membaca keras-keras bagian akhir tulisan. Sengaja betul mencari perhatian.
Ayah Calvin tertawa. Diusap-usapnya rambut Jose. Selesai memposting tulisan, ia bawa Jose keluar kamar.
Mereka menuju ruang makan. Para pelayan telah menyiapkan menu lengkap. Jose didudukkan di kursi empuk. Kemudian Ayah Calvin menyuapinya. Sejak Jose sering menyakiti diri, Ayah Calvin melarangnya memegang garpu dan pisau.
"Nggak mau ah! Jose nggak suka sayur!" tolaknya di suapan kedua.
Ayah Calvin tetap sabar. Sejenak pria berkacamata itu mengutak-atik iPhonenya. Ia mulai menceritakan masa lalunya.
"Jose Sayang...kamu pasti kaget. Dulunya, Ayah Calvin bukan Muslim."
Mata Jose melebar tak percaya. Ditatapnya sang ayah lekat-lekat. Saat itula Ayah Calvin memanfaatkan kesempatan untuk menyuapinya.
"Kok bisa?" Jose menelan makanannya cepat-cepat, ia sudah sangat penasaran.
"Dulunya, Ayah itu Buddhis. Kayak Hito. Ayah kagum banget sama Dalai Lama."
Sambil berkata begitu, Ayah Calvin menunjukkan official akun Twitter Dalai Lama. Jose megangguk paham.
"Ayah mulai kenal Islam setelah follow ini..."