Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunda Calisa untuk Ayah Calvin

8 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 8 Mei 2019   06:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala Jose terangkat. Dia memandang muram wajah gurunya.

"I miss my bestfriend..." ujarnya.

"Andrio?" tebak Bunda Calisa.

Mata Jose melebar. Dari mana Bunda Calisa tahu? Seolah bisa membaca pikirannya, Bunda Calisa berkata. "Pak direktur sudah sering cerita."

Oh iya, Jose lupa. Bunda Calisa kan teman sekolah Ayah Calvin. Pasti mereka dekat. Dulunya, Ayah Calvin kakak kelas Bunda Calisa.

"Don't be sad, Son. Allah is the best planner in the world..." hibur Bunda Calisa seraya mengelus kepala Jose.

Allah perencana terbaik? Tapi, kenapa Ia mengambil Andrio? Tubuh Jose bergetar.

Tanpa kata, Bunda Calisa memeluknya. Wangi lavender membelai hidung Jose. Pelukan ini...sentuhan hangat ini...belaian ini. Rasanya seperti punya ibu. Jose mengerjapkan mata. Dia tak pernah punya Bunda sebelumnya.

"Jangan sedih lagi ya, Nak. Banyak yang sayang kamu. Ada Silvi, Sharon, Paman Revan, Paman Adica, pak direktur, dan...ada Bunda."

Bunda. Entah kenapa, kata 'bunda' menggetarkan hati Jose. Dia ingin memilikinya, ingin sekali.

Ada pak direktur...ada bunda. Ah, indahnya. Bagaimana bila pak direktur bersama bunda? Mungkin lebih indah lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun