Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Tempat untuk Pulang

6 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 6 Februari 2019   06:27 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dinda, apa yang kaulakukan?!"

Gelegar suara Dokter Tian memutus kemesraan terlarang. Refleks Dinda dan pria kulit hitam itu melepaskan diri.

"Aku bisa terima kalau kau tidak mencintaiku lagi! Tapi jangan dekat-dekat pria ini! Aku sudah tahu siapa dirinya!"

Dokter Tian marah, sangat marah. Bukan karena istrinya bermain di belakang dengan lain orang. Tetapi karena Nyonya Dinda bermesraan dengan scammer.

"Dwayne Williams Burleigh!" seru Dokter Tian dengan aksen British yang kental.

"Mengaku duda British, padahal hanya scammer Nigeria bermental iblis! Berpura-pura agamis padahal sadis! Pergi kau dari sini! Jangan ganggu istriku lagi!"

Satu, dua, tiga pukulan Dokter Tian menghantam perut scammer itu. Sekejap saja si penipu terusir. Nyonya Dinda terisak. Air mata kemarahan mengalir ke pipinya.

"Kau jahat, Tian! Kaurenggut nyawa anakku! Kau tak punya waktu untukku! Lalu kini, kauusir Dwayne dari hidupku!"

Kemarahan Dokter Tian tersapu bersih. Bukan, sungguh bukan karena istrinya mendua. Melainkan karena scammer itu ia marah. Sayangnya, Nyonya Dinda tak mau mengerti. Ia terlalu naif untuk mengakui keculasan Dwayne yang telah dibongkar habis Dokter Tian.

**    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun