Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Tempat untuk Pulang

6 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 6 Februari 2019   06:27 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokter Tian tidak nyaman di rumahnya sendiri. Banyak orang memaklumi keputusannya menjadi workaholic. Onkolog itu bekerja tak kenal waktu. Pagi, siang, malam terlewati di rumah sakit. Jarang sekali Dokter Tian pulang ke rumah, kecuali ada alasan urgen.

Seperti malam ini. Ia pulang ke rumah untuk mengambil berkas yang tertinggal. Firasatnya tak enak menjelang seratus meter di dekat mansion megahnya. Feeling seorang dokter sering kali benar.

Seorang satpam bertubuh kekar membuka gerbang. Wajahnya berangsur lega begitu melihat sedan yang dikendarai Dokter Tian.

"Syukurlah Dokter Tian pulang..." ucapnya pelan.

"Ada apa?"

"Nyonya..."

"Nyonya kenapa?"

Satpam itu berdeham canggung. "Ehm...sebaiknya Dokter lihat sendiri."

Kunci mobil berpindah tangan. Terburu-buru Dokter Tian memasuki ruang tamu. Selangkah demi selangkah ia masuki ruangan oval berlangit-langit itu. Sedetik. Tiga detik. Lima detik...

"Masya Allah."

Tulang-tulangnya bagai terlepas. Di sofa, terlihat Nyonya Dinda berciuman dengan seorang pria berkulit hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun