Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Indonesia Barokah Bukan Tabloid

2 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 2 Februari 2019   06:02 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama-lama Young Lady penasaran. Siapakah pelakunya? Siapakah otak di balik pembuatan Indonesia Barokah? Jangan-jangan orang dalamnya koalisi hoax. Bisa jadi, kan?

Mereka kan suka main sandiwara tuh. Tak terhitung banyaknya sandiwara buatan koalisi pendusta. Ada yang pura-pura dianiayalah, bikin reuni besar-besaran di Monaslah, takabur Indonesia Punahlah, pura-pura nangis minta fotolah...wah pokoknya banyak sandiwara yang mereka lakukan. 

Oh iya, Young Lady juga belum lupa. Ada juga sandiwara tempe setipis kartu ATM, sandiwara hoax RSCM, sandiwara episode menghina Menteri Keuangan, dan drama rasisme tampang Boyolali. Banyak ya, sampai susah menyebutkannya. Koalisi satu ini tidak cocok memimpin negara. Mereka cocoknya main teater saja.

Nah, siapa tahu Indonesia Barokah itu ulah mereka sendiri. Iya kan? Bisa jadi. Taktik playing victim. Mereka membuat diri terluka, membuat hancur tubuh mereka, agar bisa menjatuhkan lawan dengan menarik simpati sebanyak mungkin. Bila mereka pelakunya, ini sandiwara yang luar biasa. Luar biasa parahnya.

Makin dekat Pilpres, makin terbuka mata hati untuk menentukan siapa yang layak dipilih. Kompasianer, kalian tidak setuju kan, kalau Indonesia Barokah disebut tabloid?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun