Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Senandung Hujan, Intrik Kantor, dan Menolak Poligami

18 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 18 Januari 2019   06:03 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pixabay.com

Kau selalu ada

Walau tersimpan

Selalu kusimpan

Di relung hati terdalam (Adera-Melukis Bayangmu).

Di puncak karang putih sebesar granit, Abi Assegaf memainkan biolanya. Biola putih kesayangannya, senada dengan warna langit dan hamparan pasir. Adica berdiri di sisinya.

Buncahan kekhawatiran lesap. Hatinya menghangat mendengar lagu yang dibawakan Abi Assegaf. Selamat tinggal kekhawatiran. Selamat datang kehangatan.

"Apa kata Dokter Tian, Nak? Haruskah kamu cuci darah?" tanya Abi Assegaf lembut.

"Belum, Abi. Kondisinya belum separah itu." jawab Adica menenteramkan.

Mata teduh Abi Assegaf mencerminkan kecemasan. Kecemasan seorang ayah pada anaknya. Lama merawat Adica membuat ia belajar banyak tentang Granulomatosis Wegener. Penyakit kelainan darah yang cukup langka. Inflamasi pembuluh darah itu membuat penderitanya berisiko mengalami gangguan di organ ginjal dan paru-paru.

"Abi mencemaskanmu, Sayang." ungkap Abi Assegaf jujur.

Adica menatap lekat wajah ayah keduanya. "Akulah yang sangat mengkhawatirkan Abi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun