Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Seksualitas Bidadari, "Body Shaming", Selibat, dan Tubuh yang Terhukum

14 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 14 Januari 2019   06:21 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nada suara Adica begitu tegas. Lantang ia membela sang ayah.

"Apa hakmu mengutamakan Zaki? Jelas-jelas dia tak mampu. Lihat saja saat siaran tadi."

"Saya penulis naskah dan pemilik cerita. Hak prerogatif saya untuk memperjuangkan Abi Assegaf sebagai pemeran utama. Abi pasti bisa. Abi orang yang tepat untuk memerankannya."

Kesunyian terpecah. Para peserta rapat berbisik-bisik. Berani sekali Adica melawan Jadd Hamid.

"Adica Wirawan! Sekali lagi kau membantahku, naskah yang kautulis tidak akan kupakai!"

Bukan ultimatum biasa. Jika kita berdiri untuk seseorang, kita harus siap dengan segala risiko. Adica khawatir, tapi ia menikmati perannya bisa berdiri untuk Abi Assegaf.

"Saya tidak takut. Bisa saya alihkan ke tempat lain, bukan ke tangan kakekku yang terhormat. Toh tanpa Refrain, saya sudah kaya. Di sinisaya berdiri untuk Abi Assegaf."

Satu, dua, tiga kali Adica membela sang ayah. Abi Assegaf, yang menjadi objek pembelaan, merengkuh penyiar tampan itu erat. Biar saja orang meragukan kemampuannya. Biar saja orang meragu karena faktor kesehatan. Mereka tidak benar-benar tahu.

Calvin dan Revan yang memperhatikan jalannya rapat, menyimpan seberkas kekaguman. Kagum pada Abi Assegaf. Kagum pada sosok broadcaster berbakat nan rupawan yang berdiri sepenuh hati membela yang lemah. Membela yang lemah, butuh kekuatan dan ketulusan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun