Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Langit Seputih Mutiara] Afeksi Eksperimental

7 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 7 Januari 2019   06:00 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Astaga, bagaimana bisa?"

"Dia mengira aku berbuat jahat pada Abi Assegaf."

Kemarahan Tuan Effendi naik ke permukaan. "Assegaf! Gara-gara dia lagi! Dia harus kuberi pelajaran!"

"Jangan, Pa..." cegah Calvin. Ia merasakan helaan nafasnya semakin lemah, semakin menipis kekuatan di tubuhnya. Namun tak ingin ia tunjukkan kelemahan itu.

"Papa tidak rela anak Papa dilukai hanya karena salah paham!"

"Membalas dendam bukan penyelesaian, Pa. Aku baik-baik saja. Papa tidak perlu khawatir."

Jangan harap Tuan Effendi percaya. Calvin berdarah-darah begini, masih menyebut dirinya baik-baik saja? Luka, sekecil apa pun, berbahaya bagi penyintas kanker darah.

Melihat kondisi Calvin, ia kesampingkan sejenak esensi kemarahan. Sikapnya kembali melembut.

"Sekarang apa yang kauperlukan, my Dear Calvin?" tanyanya lembut.

"Aku ingin istirahat, Pa."

"Ok. Papa di sini...Papa jaga kamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun