Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Titik Kritis Halal

4 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 4 Januari 2019   06:04 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menutup aplikasi, Assegaf merasakan pipinya menghangat. Cairan merah mengaliri hidungnya. Kesakitan jiwa mempercepat kesakitan fisik.

"Kenapa sedih, Assegaf Sayang?"

Sehelai sapu tangan diusapkan dengan lembut. Wangi Escada The Moon Sparkel mendesak penciuman. Arlita datang dengan cinta.

"Arlita..." Assegaf memanggil lembut nama belahan jiwanya. Ia melingkarkan lengan, memeluk wanita itu.

Pelukan berbalas pelukan. Cinta dibalas cinta. Aliran darah telah berhenti.

"Kau pasti belum check up lagi," kecam Arlita dalam suara rendah.

"Aku tak nyaman dengan dokter keluarga, Arlita."

"Kenapa?"

"Kurang responsif, slow respon, dan sering menyalahkanku."

"I see."

Sejenak Arlita berpikir-pikir. Hatinya yang lembut menyampaikan rasa tak terima. Tak bisa rasanya melihat orang yang dicintai sakit terus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun