Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Titik Kritis Halal

4 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 4 Januari 2019   06:04 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukar tuk sadari

Ku tak boleh mengingini

Tanpamu cinta tak berarti

Cinta sudah lewat

Tak kukira kan begini

Mengapa harus telah terikat

Meski tak terucap

Hanya aku yang ada di hatimu (Kahitna-Cinta Sudah Lewat).

**    

Halaman belakang itu memanjang ke samping. Ujungnya adalah tembok putih berjendela kaca. Salah satu jendela membuka ke studio. Orang yang berdiri di halaman bisa melihat apa yang terjadi di dalam.

Assegaf menatapi pantulan bayangan Arlita. Kedatangannya, langkah anggunnya, senyumnya, caranya membagikan kue, semuanya terlihat jelas. Dipatrinya sosok Arlita dalam hati. Arlita, betapa ia rindu padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun