Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Hijab Cantik, "Inner Beauty" Mantan Putri Altar

13 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 13 Desember 2018   06:41 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yonathan terpana. Ia sudah biasa melihat Arlita berhijab. Namun, kali ini efeknya berbeda. Ada yang lain dalam diri wanita berpostur ramping itu.

"Jangan menatapku seperti itu." tukas Arlita dingin.

Cepat-cepat Yonathan melepas tatapan. Tersenyum meminta maaf. Berterima kasih karena Arlita mau datang.

Tanpa kata, Arlita melangkah masuk ke dalam gereja. Ia membantu beberapa anggota Orang Muda Katolik mendirikan kandang Natal. Ia juga memasang hiasan-hiasan Natal setelahnya. Kehadiran wanita berhijab membantu persiapan Natal begitu mengesankan.

Kemunculan Arlita di gereja mencuri perhatian dewan Paroki, sejumlah ketua lingkungan, para Imam, Prodiakon, biarawati, dan anggota Mudika. Bahkan, tak sedikit umat yang berdatangan untuk sekedar menyapa mantan saudara seiman itu. Mau tak mau Arlita merasakan percik kerinduan. Dulu, ia menyambut datangnya Desember dengan bahagia. Desember identik dengan Natal, lonceng Gereja, dan kado.

Pesona Arlita tak luntur. Bukan hanya parasnya, tetapi juga pribadi dan kecerdasannya. Saat umat dipusingkan dengan robohnya pohon Natal berharga mahal, Arlita menawarkan solusi lain.

"Buat saja pohon Natal dari barang-barang bekas."

Segera saja mereka bergerak cepat. Mengumpulkan puluhan kilogram gelas plastik dan barang-barang lainnya. Mulai merangkai pohon Natal raksasa.

Tak hanya itu. Arlita pun melatih putri altar. Sesuatu yang belum pernah terjadi. Muslimah melatih putri altar. Yonathan terpesona, sangat terpesona.

Ia pandangi sosok Arlita lama-lama. Ia nikmati kecantikan Arlita dari balik sakristi. Selangkah demi selangkah didekatinya wanita bergaun dan berhijab putih itu, lalu...

"Yonathan! Apa yang kaulakukan?" sergah Arlita marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun