Tuk mencintaiku lagi (Pasto ft Milka-Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu).
Pelukan Abi Assegaf dan Arlita bertambah erat. Menikmati lagu yang dibawakan anak-anak mereka.
"Jangan tinggalkan aku, Arlita..." pinta Abi Assegaf lirih.
"Tidak. Aku tidak akan meninggalkanmu."
Setengah jam berselang, Abi Assegaf tertidur dalam dekapan Arlita. Mualaf cantik Indo-Jerman itu mencium kening Abi Assegaf untuk kedua kali. Tertatap olehnya seraut wajah pucat yang tengah terlelap. Meski pucat, hal itu tidak mengurangi ketampanannya.
Bola mata Arlita berawan. Tetes-tetes hujan jatuh dari matanya. Keraguannya lesap. Ya, ia harus memakainya mulai hari ini. Demi melindungi dan menjaga hati surviver kanker yang tertidur di pelukannya.
Berulang kali Arlita membaca istighfar. Memohon ampun bila motivasinya salah. Satu hal yang pasti: niatnya lurus, tulus dari kedalaman hati.
Jarum-jarum jam berjatuhan. Tepat menjatuhi angka delapan. Masih ada waktu untuk shalat Dhuha. Pelan dan tanpa suara, Arlita beranjak kee kamar mandi. Diambilnya air wudhu. Ditegakkannya ibadah sunnah pengundang rezeki itu.
Rakaat demi rakaat terlewati. Sujud-sujudnya begitu panjang. Kedua bahunya bergetar membiaskan isak yang dalam. Yang Maha Cinta pasti mengerti. Ia tahu, Ia melihat, Ia merasakan, dan Ia sungguh dekat.
"Ya, Allah, maafkan bila motivasiku berhijab keliru. Aku ingin menjadi pelindung hati suamiku. Aku tak mau lagi mendengar hinaan untuk suamiku...maafkan aku, ya Rabb."
Istri adalah pelindung hati suami, penjaga kehormatannya. Istri itu pakaian suami. Jangan sampai kehormatan sang suami dicemari hanya karena kelalaian sang istri.