Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Hijab Cantik, "Inner Beauty" Mantan Putri Altar

13 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 13 Desember 2018   06:41 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuk mencintaiku lagi (Pasto ft Milka-Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu).

Pelukan Abi Assegaf dan Arlita bertambah erat. Menikmati lagu yang dibawakan anak-anak mereka.

"Jangan tinggalkan aku, Arlita..." pinta Abi Assegaf lirih.

"Tidak. Aku tidak akan meninggalkanmu."

Setengah jam berselang, Abi Assegaf tertidur dalam dekapan Arlita. Mualaf cantik Indo-Jerman itu mencium kening Abi Assegaf untuk kedua kali. Tertatap olehnya seraut wajah pucat yang tengah terlelap. Meski pucat, hal itu tidak mengurangi ketampanannya.

Bola mata Arlita berawan. Tetes-tetes hujan jatuh dari matanya. Keraguannya lesap. Ya, ia harus memakainya mulai hari ini. Demi melindungi dan menjaga hati surviver kanker yang tertidur di pelukannya.

Berulang kali Arlita membaca istighfar. Memohon ampun bila motivasinya salah. Satu hal yang pasti: niatnya lurus, tulus dari kedalaman hati.

Jarum-jarum jam berjatuhan. Tepat menjatuhi angka delapan. Masih ada waktu untuk shalat Dhuha. Pelan dan tanpa suara, Arlita beranjak kee kamar mandi. Diambilnya air wudhu. Ditegakkannya ibadah sunnah pengundang rezeki itu.

Rakaat demi rakaat terlewati. Sujud-sujudnya begitu panjang. Kedua bahunya bergetar membiaskan isak yang dalam. Yang Maha Cinta pasti mengerti. Ia tahu, Ia melihat, Ia merasakan, dan Ia sungguh dekat.

"Ya, Allah, maafkan bila motivasiku berhijab keliru. Aku ingin menjadi pelindung hati suamiku. Aku tak mau lagi mendengar hinaan untuk suamiku...maafkan aku, ya Rabb."

Istri adalah pelindung hati suami, penjaga kehormatannya. Istri itu pakaian suami. Jangan sampai kehormatan sang suami dicemari hanya karena kelalaian sang istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun