Lebih kuat lagi getaran di hati Yonathan. Motivasi merayakan Natal dengan sederhana justru datang dari umat agama lain. Spirit mengasihi orang miskin saat Natal hadir dari mualaf cantik.
"Aku tak bisa ke gereja." Arlita menegaskan.
"Aku harus merawat Zaki. Dia butuh aku."
"Zaki akan baik-baik saja walau kautinggal sebentar."
Bukan, bukan suara Yonathan yang menimpali. Tetapi...
Pintu kamar terbuka. Abi Assegaf melangkah tertatih menghampiri Arlita.
"Zaki Sayangku? Masya Allah, kembalilah ke tempat tidur. Jangan banyak bergerak dulu."
Di seberang sana, Yonathan tersenyum penuh kemenangan. Abi Assegaf menyentuh lembut lengan istrinya.
"Pergilah, Arlita. Bantu persiapan Natal. Tunjukkan semangat toleransi." kata Abi Assegaf lembut.
Tatapan teduh Abi Assegaf teramat meluluhkan. Sungguh, Arlita tak bisa menolak. Baiklah, ia akan pergi. Tapi bukan untuk Yonathan.
** Â Â Â