Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Malaikat Turun di Tepi Pantai

30 November 2018   06:00 Diperbarui: 30 November 2018   05:57 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nelayan-nelayan itu mengangguk dengan wajah berbinar bahagia. Sejak Abi Assegaf tinggal di tepi pantai, sedikit demi sedikit praktik kezhaliman rentenir mulai terkikis. Beban berat di atas kehidupan memprihatinkan para nelayan perlahan berkurang. Abi Assegaf mengasihi mereka dengan limpahan hartanya. Ia tak pernah keberatan berbaur dengan nelayan di dermaga. Sering ia mengundang mereka ke rumahnya untuk makan bersama. Dengan sabar, Abi Assegaf mendengarkan curahan hati mereka. Bila para nelayan ada masalah, dia bantu sebisanya.

Sepasang mata lekat memperhatikan Abi Assegaf dari balik jajaran perahu. Biola tergenggam di tangan. Pemilik mata itu terharu. Terharu dengan kasih dan virus kebaikan yang ditebarkan. Andai saja Abi Assegaf ayahnya...

Si gadis Manado-Borgo bermata biru mulai menggesek bow. Nada demi nada ia alunkan. Bibir mungilnya bernyanyi pelan.


Dimana dirimu

Ingatkah padaku

Ku selalu di sini

Meniti bayangan

Kuterimakan keadaanku

Mencintaimu tanpa mampu memiliki

Kau yang terindah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun