Syifa mengangguk, melingkarkan lengan. Memberi pelukan singkat sebelum berjalan masuk kelas. Adica melangkah setengah berlari menuju lift.
Range Rover hitam itu dipacunya dalam kecepatan tinggi. Radio mobil menggemakan siaran Refrain. Di siang hari, siarannya normal dan tenang. Tak nampak kesan mistis sama sekali. Hari ini, Adica libur. Dia bertekad memantau siaran Refrain sampai akhir.
** Â Â Â
Rumor menyebar cepat. Dugaan-dugaan makin liar saja. Banyak yang takut mendengarkan Refrain Radio. Kini, hadir julukan baru untuk Refrain selain Radio Inspiratif. Radio Mistik, itulah predikat barunya.
Rating Nuansa Malam menurun drastis. Pendengar Refrain Radio di malam hari merosot dengan jumlah mengkhawatirkan. Tak ada lagi dering telepon berulang kali di meja siaran. Tak ada lagi nada-nada bersemangat interaksi pendengar dengan penyiar. Whatsapp dan layanan pesan singkat tetiba sunyi. Semuanya dicekam ketakutan.
Virus ketakutan tak hanya dirasakan pendengar. Tetapi juga para penyiar. Rerata penyiar enggan kebagian program Nuansa Malam. Mereka lebih memilih tukar shift dibandingkan harus bersiaran hingga larut malam.
Operator dan produser acara ikut ketakutan. Suasana kotak siaran menjelang malam sontak mencekam. Sungguh, sungguh semuanya berubah dalam waktu singkat.
Ingin rasanya Abi Assegaf turun tangan. Namun, kondisi kesehatannya kurang stabil belakangan ini. Adica, Syifa, dan Arlita menjaganya ekstra ketat. Abi Assegaf dilarang tim dokter bepergian dan beraktivitas terlalu berat.
Malam-malam terlewati dalam kengerian. Misteri suara empuk di batas akhir durasi siaran belum juga terpecahkan. Teman-teman sefakultas Syifa tak lagi mau mendengarkan Refrain Radio. Waktu tidur Arlita dan Abi Assegaf terganggu karena sibuk memantau siaran mistis itu.
Menurunnya rating Refrain Radio bersamaan dengan memburuknya kondisi Abi Assegaf. Pernah seminggu penuh ia tak bisa berjalan. Hanya bisa duduk dan berbaring di tempat tidur. Arlita dan Syifa tak kuat mengangkat tubuh suami serta ayah inspiratif itu. Adica melakukannya tanpa diminta. Hari ketiga sampai ketujuh, Calvin menginap di rumah mewah tepi pantai dan membantu meringankan tugas Adica.
Minggu berikutnya, semua sedikit membaik. Paling tidak, Abi Assegaf punya kekuatan untuk berjalan sendiri. Frekuensi muntah dan Anorexianya perlahan berkurang.