Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Tulang Rusuk Malaikat] Doa Lintas Agama, Seuntai Pilihan

9 November 2018   06:00 Diperbarui: 9 November 2018   11:06 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debur ombak menjilat pasir. Pagi membubung tinggi. Abi Assegaf mengeratkan pelukannya. Istrinya benar. Ia sangat mencintai Adica dan Syifa. Seharusnya, dua permata hati bakal menjadi benteng terbesar semangat hidup.

The power of kepepet, it's true. Semangat hidup Adica terus membesar. Bukan, bukan karena optimis akan segera sembuh. Tetapi ini demi Abinya. Setelah memastikan penampilannya rapi, Adica melangkah turun ke lantai bawah. Ia menjumpai Syifa di ruang depan. Gadis itu tampil dalam balutan gaun hitam Dolce and Gabbana. Make upnya pucat. Amat pas dengan suasana hatinya.

Dengan lembut, Adica memeluk pundak Syifa. Dibisikkannya kata-kata motivasi. Dimintanya gadis itu tetap kuat. Syifa bersandar sesaat dalam dekapan Adica. Ia terisak tertahan.

**    


Awalnya ku tak bermaksud apa pun

Saat ku kenal dirimu

Kita hanya saling bercerita

Tentang ku dengannya kau dengan dia

Mengapa Tuhan pertemukan kita yang tak mungkin menyatu

Aku yang telah terikat janji, engkau pun begitu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun