Debur ombak menjilat pasir. Pagi membubung tinggi. Abi Assegaf mengeratkan pelukannya. Istrinya benar. Ia sangat mencintai Adica dan Syifa. Seharusnya, dua permata hati bakal menjadi benteng terbesar semangat hidup.
The power of kepepet, it's true. Semangat hidup Adica terus membesar. Bukan, bukan karena optimis akan segera sembuh. Tetapi ini demi Abinya. Setelah memastikan penampilannya rapi, Adica melangkah turun ke lantai bawah. Ia menjumpai Syifa di ruang depan. Gadis itu tampil dalam balutan gaun hitam Dolce and Gabbana. Make upnya pucat. Amat pas dengan suasana hatinya.
Dengan lembut, Adica memeluk pundak Syifa. Dibisikkannya kata-kata motivasi. Dimintanya gadis itu tetap kuat. Syifa bersandar sesaat dalam dekapan Adica. Ia terisak tertahan.
** Â Â
Awalnya ku tak bermaksud apa pun
Saat ku kenal dirimu
Kita hanya saling bercerita
Tentang ku dengannya kau dengan dia
Mengapa Tuhan pertemukan kita yang tak mungkin menyatu
Aku yang telah terikat janji, engkau pun begitu