Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Tulang Rusuk Malaikat] Setiap Orang Memiliki Kisah Hidup

8 November 2018   06:00 Diperbarui: 8 November 2018   06:51 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keheningan berlalu menyakitkan. Tidak kuat dengan situasi ini, Adica bersiap berdiri. Belum sempat selangkah pun ia beranjak, Tuan Effendi dan Calvin menahannya.

"Adica...mau kemana, Nak?" tanya Tuan Effendi halus.

"Saya mau shalat untuk mendoakan Abi." jawab Adica singkat.

Memaksakan diri, Calvin ikut bangkit. "Aku temani ya. Memangnya yang mau mendoakan Abi Assegaf kamu saja?"

Mau tak mau Adica terenyak. Benar, banyak yang menyayangi Abi Assegaf. Abi Assegaf bukan hanya ayah Syifa ataupun Adica, tetapi juga ayah dari banyak anak.

Diiringi tatapan sendu, Calvin dan Adica bergegas pergi. Mushala kecil di sayap kiri gedung rumah sakit telah menanti. Lama mereka tegak dalam shalat. Berdoa, berdoa, dan berdoa. Mereka berdoa di atas tumpukan kegelisahan.

**     


Jangan biarkan damai ini pergi

Jangan biarkan semuanya berlalu

Hanya padaMu Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun