Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Tulang Rusuk Malaikat] Ketegangan Dua Komisaris Utama

30 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 30 Oktober 2018   05:59 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kekagumanku padamu...sebesar cintaku, Calvin." ucap Silvi tulus.

**   

Langkah Abi Assegaf menapaki lantai balkon. Sepatu mahalnya menderap di lantai marmer. Adica masih fokus pada Syifa. Begitu pun sebaliknya.

Tak ada kebetulan di dunia. Tepat pada saat itu, Arlita menghampiri Syifa. Sosok Abi Assegaf dan Arlita terpantul jelas di layar.

"Abi?"

"Ummi?"

Adica dan Syifa berucap bersamaan. Tersadar dengan kehadiran orang tua mereka. Arlita tersenyum penuh arti. Di tangannya, tergenggam spatula. Ia belum melepaskan apron putihnya.

"Sudah selesai kan video callnya? Syifa, turun ke dapur sekarang. Cepat!"

Kegalakan Arlita membungkam Syifa. Ia tergeragap, buru-buru turun ke dapur menyusul Umminya. Hanya tiga orang yang bisa membuat Syifa takluk: Abi Assegaf, Arlita, dan Adica. Cinta, jadi sumber kekuatan sekaligus kelemahan.

"Anakku...waktunya ke rumah sakit." kata Abi Assegaf lembut.

Adica mengangguk. Perlahan mengikuti langkah Abinya ke lantai bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun