"Semua orang memiliki kecepatannya sendiri dalam mencapai banyak hal. Terkadang, mungkin Anda merasa tertinggal dibandingkan teman-teman Anda. Percayalah, semua ada waktunya. Tuhan punya rencana berbeda."
Sungguh, kisah inspiratif itu tak lebih dari tiga menit. Efeknya langsung terasa. Kata demi kata menyentuh tepat ke hati terdalam.
Sesuatu yang lembut menyentuh hati Calvin. Tiap orang memiliki zona waktunya sendiri. Benar, itu benar.
Mau tak mau Tuan Effendi mengakuinya. Kini ia melepaskan diri dari subjektivitas akibat rasa tak suka pada Abi Assegaf. Konten inspiratif di acara Harmoni Pagi menyentuh hatinya.
"Nah, dengarkan kata Abi Assegaf. Kita semua memiliki zona waktu, Calvin Sayang. Sekarang kamu sakit. Tapi, nanti ada waktunya kamu kembali bangkit dan menggapai kesuksesan. Kecepatanmu dengan kecepatan orang lain berbeda, Sayang. Sekarang, fokusmu adalah cepat sembuh. Setelah itu, barulah kauraih lagi semua mimpimu."
Zona waktu. Dua kata itu terekam jelas di benak Calvin.
Usai cerita inspiratif, Abi Assegaf memutarkan sebuah lagu.
Sebuah cerita inspiratif yang menggetarkan. Mempengaruhi pikiran dan hati pendengar. Pelajaran hidup datang dari mana saja. Tak terkecuali dari petikan cerita inspiratif di radio.
** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H