Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Tulang Rusuk Malaikat] Ayah Berhati Lembut itu Menangis

26 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 26 Oktober 2018   06:26 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah mereka sudah ditolong, bisik hati kecilnya. Semoga luka-lukanya tidak parah. Seraya menunggu kemacetan terurai, Abi Assegaf mengecek notifikasi.

"Tuan Muda beberapa kali muntah hari ini. Tuan Muda juga tidak mau makan. Tapi, saat jam minum obat saya selalu mendengar suara biola dari arah balkon. Pelayan lainnya melihat Tuan Muda mimisan tadi siang."

Laporan dari pelayannya sungguh mencemaskan. Pria blasteran Arab-Indonesia itu mengusap wajah letihnya. Ya, Allah, mengapa cobaan seakan datang terus-menerus untuk anggota keluarga barunya?

Jika bisa memilih, Abi Assegaf lebih memilih dirinyalah yang harus dikemoterapi. Lebih baik dia saja yang merasakan sakit, mual, dingin, dan kerontokan rambut itu. Tak tahan menenggelamkan diri dalam kekalutan, digeser-gesernya trackpad. Mencari kontak seseorang.

"Arlita...aku butuh kamu." desah Abi Assegaf.

Arlita menghela nafas. Menatap wajah tampan mantan suaminya di layar.

"Ada apa lagi, Assegaf?"

"Adica sakit..."

"Oh, anak itu lagi. Sakit apa dia?"

Hanya pada Arlita ia curahkan beban hidupnya. Sosok ayah, pemimpin perusahaan, dan penyiar berhati lembut tapi tegar itu rapuh di bawah tatapan teduh Arlita. Wanita mualaf yang teramat ia cintai.

"Masya Allah...diusir dari lift? Padahal dia sakit..." Arlita bergumam lirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun