Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malaikat di Unit Hemodialisa

7 September 2018   06:00 Diperbarui: 7 September 2018   06:39 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat itulah ia teringat Tuan Effendi. Papanya pun tak kalah istimewa. Sayangnya, sang Papa kini tak di sampingnya. Silvi membaca pikiran Calvin. Digenggamnya tangan laki-laki yang sangat dicintainya, berbisik lembut.

"Mau kutelepon Uncle Effendi dan Auntie Rose? Kurasa, sudah saatnya mereka tahu."

Calvin menggeleng kuat. Tidak, tidak seharusnya Mama-Papanya tahu. Baru beberapa bulan mereka rujuk. Ironis sekali bila kebahagiaan itu dirusak dengan berita sakitnya Calvin.

"Sampai kapan kamu mau merahasiakannya, Calvin?" tanya Calisa lelah.

"Mungkin selamanya," sahut Calvin lirih.

"Aku tak tega jika..."

"Sorry Calvin, aku telat. Sorry semuanya."

Julia bergegas masuk ke unit hemodialisa. Ia sedikit terengah. Rambut panjangnya agak berantakan. Namun, sosoknya tetap cantik dalam balutan mini wrap dress bermodel tube top warna merah darah.

"No problem...terima kasih mau menemaniku hemodialisa, Julia." kata Calvin lembut.

Tak tahan diam berlama-lama, Albert menginjak kaki Julia. Nyaris saja gadis blasteran Sunda-Jawa-Belanda itu berteriak andai tak ingat dimana dia berada.

"Dari mana aja sih? Telat kok kelewatan!" sergah Albert mencari penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun